Kamis, 18 Juli 2019

REVIEW BUKU "SEKOLAHNYA MANUSIA" MUNIF CHATIB

Oleh : Sitta Ramona Menjadikan sekolah sebagai tempat dimana tidak ada siswa yang bodoh, dan semua pelajaran terasa mudah dan menyenangkan, kedengarannya sebagai suatu hal yg mustahil. Sekolah hari ini identik dengan momok yang menakutkan, membosankan dan menjemukan bagi siswa. Padahal sekolah merupakan tempat sebagian besar waktu anak-anak kita dihabiskan, dalam rentang waktu 3-11 jam sehari, dan wajib dijalani selama 12 tahun. Dengan besarnya estimasi waktu anak yang dihabiskan di sekolah, maka sekolah menjadi tempat yang utama bagi anak untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan, juga sebagai tempat bagi anak untuk belajar bersosial, memahami kehidupan dan dalam membentuk karakter mereka. Namun, dengan kondisi sekolah di Indonesia hari ini, maka akan sulit mewujudkan fungsi sekolah sebagaimana yang di atas.

Munif Chatib, dalam bukunya Sekolahnya Manusia, menyatakan bahwa "sebuah proses belajar dalam kelas dimana guru memandang semua siswanya pandai dan cerdas, dan para siswanya merasakan semua pelajaran yang diajarkan mudah dan menarik" merupakan suatu hal yang dapat diwujudkan dengan sistem berbasis kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligent System. Munif memaparkan bagaimana cara penerapan MIS di sekolah. Mulai dari bagaimana cara kita mendeteksi intelegensia dan gaya belajar anak hingga melejitkan potensi kecerdasan mereka, juga pengaturan organisasi yang tepat untuk mencapainya, sehingga terwujudlah suatu sekolah yang menyenangkan dimana semua siswanya cerdas dan pintar.


QUOTE OF THE DAY : "Sebuah Proses Belajar Dalam Kelas Dimana Guru Memandang Semua Siswanya Pandai dan Cerdas, dan Para Siswanya Merasakan Semua Pelajaran yang Diajarkan Mudah dan Menarik"
-Munif Chatib-

Load disqus comments

0 komentar