Rabu, 29 Mei 2019

REVIEW BUKU "WHEN BREATH BECOME AIR, APA YANG MEMBUAT HIDUP LAYAK DIJALANI"



Oleh : Malik Abdillah, Buku dr. Paul Kalanithi ini menceritakan perjalan hidupnya dengan singkat. Dari kecintaan dan keresahannya sampai hal itu yang membawanya memilih untuk menjadi seorang dokter ahli bedah saraf. Perjalanan hidupnya mengisahkan dirinya yang selalu mencari makna-makna dari eksistensinya sebagai manusia. Pencariannya yang dilakukan melalui dunia sastra sampai dunia kedokteran. Bagi Kalanithi bukan kesuksesan yang lebih mendorongnya untuk memahami dengan sungguh-sungguh, namun apa yang membuat kehidupan manusia bermakna. Sampai-sampai dalan esai yang dituliskannya untuk mendaftar ke universitas ia menyebutkan bahwa tujuan hidup manusia bukanlah kebahagiaan.

Kalanithi mengatakan bahwa cita-cita tertingginya bukanlah sekedar menyelamatkan nyawa orang-orang (toh semua orang pada akhirnya meninggal) melainkan membimbing pasien atau keluarganya agar bisa memahami kematian atau penyakit yang diderita. Siapa yang berani berpikir dan berucap sampai ke sini? Dan Kalanithi menyampaikan pikiran-pikirannya di buku ini dengan begitu gamblangnya.
-
Begitu banyak hal yang terjadi terhadap penulis buku ini dalam masa ia menjalani proses pendidikan kedokteran dan dalam masa ia menjadi dokter. Sehingga buku ini dapat menjadi renungan bagi siapa-siapa saja yang mau membacanya.
Load disqus comments

0 komentar